Last night, aku ngobrol2 dengan seorang teman...
Dia menikah beberapa bulan lalu.. dan baru saja istrinya dinyatakan hamil.
Dia tahu kalau beberapa bulan ini aku dalam treatment dokter...
So... dia tanya.. gmn kamu? udah ada hasil??
aku jawab belum...dia bilang.. kamu sih kurang berusaha..
Waktu itu aku anggap sambil lalu..
Tapi sebelum tidur semalam dan pagi ini aku bener2 kepikiran..
Slowly but sure, kepikiran itu berubah jadi perasaan jengkel..
These are my thought...
Do you know how much money i spent for the doctor, the test, and the medicine?
Do you know the side effect from the medicine i take?
Do you know how painfull the test?
Do you know the process until I decided to break my career?
Belum lagi orang yang kasih obat, yang ternyata bikin aku diare2
Enak aja bilang aku kurang berusaha....
Sudah ah.. kalo dipikirin terus ntar malah stress sendiri..
Aku memang menginginkan mempunyai anak... tapi tidak sampai seperti orang puasa sepanjang hari trus melihat segelas es jeruk... apakah itu berarti aku kurang menginginkannya?
Last Sunday, seorang teman juga bercerita kalau istrinya sedang hamil 7 bulan.. and he said to me " wah kamu kalah sama aku.."
Since when having a baby become a competition?
Sekarang , aku memilih untuk pasrah.. bukan menyerah..Aku akan menunggu hingga saatnya aku diberi anugerah for being a mom, atau diberi anugerah untuk puas without being a mom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar