Kamis, 29 Mei 2008

Suntikan pertama…

27 Mei 2008

Hari ini jadwal suntikan ku yang pertama...
Jadwalnya jam 6 sore..

Groginya sudah mulai jam 5 an... :p
Ada rasa ngeri dengan jarum suntik, walaupun aku nggak phobia jarum suntik..
Ada rasa ...... karena masuk tahap inseminasi (aku nggak bisa kasih istilah untuk perasaan ini)
Ada rasa was-was.. bisa berhasil gak ya??

Seorang saudaraku dulu pernah terapi hormon, suntik sendiri.. aku juga pernah baca di blog lain.. mereka suntik sendiri (persiapan bayi tabung) .. dan suntikannya di perut..
so aku kira2 sih aku bakal disuntik di perut... :p seremm....

Jam 6 lebih dikit aku sampai di Siloam Hospital..
Nunggu ngak terlalu lama, aku dipanggil...

Aku melihat selama susternya persiapan, ada 2 ampul obat.. setelah dicampur, jarum suntiknya diganti dengan jarum yang pendek... (bener deh... suntiknya pasti di perut)

Aku disuntik di perut bagian bawah, beberapa centimeter dibawah pusar, sebelah kiri... Suntiknya sih nggak terlalu sakit, rasanya? yah seperti disuntik.. hehehe.....
cuman agak ngeri ... :p

Masih ada 2 kali lagi.....

Renungan..


Beberapa hari terakhir, aku benar2 kepikiran dengan masalah trying to conceive ini..
Ada satu saat aku sangat berharap akan segera hamil... dan nggak sengaja jadi ngelamun.. bayangin kalo perutku sudah membesar.. atau punya baby


Saat ngelamun gitu, kemudian aku juga sadar, bahwa tetap ada kemungkinan bahwa aku tidak akan hamil dalam waktu dekat. Dan bila aku sampai pada tahap ini, aku jadi down.. sedih... pengen nangis..

Basicly, i’m not a melancolic woman, tapi mungkin kalau bicara tentang topik satu ini aku bisa jadi melankolis yah... mostly women around the world, especially who are married pasti pengen punya anak..

Tapi untungnya setelah proses down, aku selalu bangkit lagi…

I realize the most important thing is that God love me, and I know He will give the best for me.. in His time. That’s my faith.

Dan... kebahagiaan tidak diukur dengan punya anak atau tidak.
I have a wonderful husband..
I live in a beautiful house (walaupun punya mertua)
I‘m healthy
I have people arround me who loves me
So kurang apa?

Buat teman-teman yang lain... yang juga sekarang sama-sama berjuang untuk punya anak.. aku pikir kita harus berhati-hati dengan paham kebanyakan yang mengatakan bahwa pernikahan kita akan berbahagia jika kita punya anak. Kebahagian bukan datang dari memiliki semua yang belum kita miliki, melainkan bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang.

Inseminasi

Mei 2008

Sepulang dari Bali, aku mens lagi...
Aku merasa kok mens lagi ya.... padahal selama di Bali, aku benar2 jaga fisik agar tidak terlalu kecapekan... yah mungkin belum waktunya ya..

Saat konsultasi, akhirnya diputuskan untuk dilakukan inseminasi.

Isitilah Kedokterannya... Intra Urethra Insemination (IUI)

Caranya:
Istri dipersiapkan dengan terapi hormon untuk merangsang pematangan sel telur, kemudian diberi obat untuk memecah telur (istilahnya aneh ya, tapi memang dikenal dengan suntik untuk ”pecah telur”, tapi menurutku sih maksudnya supaya telurnya itu dilepaskan dan berjalan menuju rahim dari indung telur)

Sperma dikeluarkan, trus istilahnya ”dicuci”. Itu membersihkan cairan sperma dari cairan atau zat zat lain. Katanya sih juga dari proses itu, kualitas sperma bisa ditingkatkan.

Setelah itu sperma dimasukkan kedalam rahim dengan alat.. (mungkin semacam selang semprot ??? :p)

Untuk terapi hormonnya, aku dijadwal 3x..
Yang 2x suntikan untuk mematangkan telur
Yang 1x suntikan untuk pecah telur...

Each injection cost me five hundred thousand rupiah...
And the doctor said… for all the IUI process will cost me approximately three million rupiah…

Mahal ya… tapi masa mo brenti ditengah jalan… so…. Jalan teruss… semangat !!!

next test

Maret 2008

Terakhir aku update my treatment ttg HSG.. so ini lanjutannya..

Setelah HSG, besoknya aku harus datang untuk konsultasi lagi. Aku diberi antibiotik dan anti radang.. dan jadwal ML periode berikutnya...

Dipikir2 sudah 6 bulan nih ML ku terjadwal... :p... untung hanya pada saat masa subur aja.. (hehehehe....)

Dari beberapa informasi yang aku dengar dan baca, dalam masa 3 bulan setelah HSG kemungkinan untuk bisa hamil cukup tinggi.. aku baca di internet, banyak yang hamil selang 2-3 bulan setelahnya.. jadi aku cukup berharap nih..

Bulan ini aku ada tambahan pemeriksaan...
Aku diminta ML sore harinya, kemudian malam2 datang ke klinik untuk memeriksa apakah spermanya ok atau tidak didalam sana.

Rasanya bener2 aneh... heehehe...
Biasanya kalau dikasih jadwal kan kami bisa fleksibel atur waktunya. Eh ini bener2 gak fleksibel waktunya.. Tapi ya mau gimana lagi... harus berusaha bangun mood deh...

Hasilnya, sperma gerakannya tidak terlalu bagus, dan lendir kesuburanku terlalu pekat.

Dari hasil ini, Dr. Aucky menyarankan aku untuk inseminasi. Biaya diperkirakan 1,5 juta

Bersamaan, aku dan suami berencana untuk berlibur ke Bali bersama keluargaku bertepatan dengan liburan waisak bulan Mei. Jadi kami putuskan untuk menunda inseminasi sampai bulan Juni.

Oleh dokter aku tidak diberi penyubur, hanya diberi vitamin E dan suami diberi resep antioksidan (Q-ten dan Seleca)

Bulan Aprilnya aku diberi obat untuk menurunkan hormon prolaktin lagi, namanya Parlodel.. Obat yang satu ini bener2 keras deh... efek sampingnya ke aku.. pusing, mual, dan yang aneh, hidungku bisa tiba2 mampet pet... padahal gak pilek..

Aku bener2 merasa diingatkan, bisa bernafas lancar itu betul2 anugerah yang harus disyukuri deh...

Jumat, 09 Mei 2008

HSG Result

Oh ya..
Kapan hari aku lupa untuk tulis ttg hasil HSG ku...

Thanks God, di fallopian tube-ku tidak ada yang buntu..
Tetapi menurutku bentuk rahimku tidak terlalu normal..

jika bentuk yang normal seperti ini di tulisanku sebelumnya...
maka punyaku seperti ini....


Tapi dr. Aucky gak kasih komentar, setelah fotonya dilihat, dia diam aja..
malah aku yang tanya... ini kok bisa bentuknya bisa begitu dok?
Dia jawab.. yah cuman variasi aja..

Yee.... masa variasi???

Jadi rahimku agak menunduk.. jika aku dalam posisi berdiri, dia tidak tegak seperti yang normalnya.. dia menunduk kedepan..

Aku pikir memang dengan bentuk ini sih si sperma jadi sulit mencapai rahimnya..
Dia tetap kasih aku penyubur dan melanjutkan treatment sebelumnya (obat2an saja)
Aku baca di internet.. memang prosentase cewek punya bentuk rahim gak normal cukup tinggi.. ada yang bilang 1:3, ada yang bilang 1:5 ...
dan bentuk ke abnormalan itu juga macam2...

Untuk baca macam2 abnormalities uterus bisa dibaca di sini

Kalau punya ku ini mungkin termasuk yang namanya tilted uterus ?? aku nggak terlalu tau... dan memang cari gambarnya di internet kok nggak ketemu2..

Yang melegakan, dokter tidak mengatakan bahwa dengan kondisi rahim seperti ini aku tidak bisa hamil... so kemungkinan masih ada ^_^

Rabu, 07 Mei 2008

Kamu kurang berusaha..

Last night, aku ngobrol2 dengan seorang teman...
Dia menikah beberapa bulan lalu.. dan baru saja istrinya dinyatakan hamil.

Dia tahu kalau beberapa bulan ini aku dalam treatment dokter...
So... dia tanya.. gmn kamu? udah ada hasil??
aku jawab belum...dia bilang.. kamu sih kurang berusaha..

Waktu itu aku anggap sambil lalu..

Tapi sebelum tidur semalam dan pagi ini aku bener2 kepikiran..

Slowly but sure, kepikiran itu berubah jadi perasaan jengkel..

These are my thought...
Do you know how much money i spent for the doctor, the test, and the medicine?
Do you know the side effect from the medicine i take?
Do you know how painfull the test?
Do you know the process until I decided to break my career?
Belum lagi orang yang kasih obat, yang ternyata bikin aku diare2

Enak aja bilang aku kurang berusaha....
Sudah ah.. kalo dipikirin terus ntar malah stress sendiri..

Aku memang menginginkan mempunyai anak... tapi tidak sampai seperti orang puasa sepanjang hari trus melihat segelas es jeruk... apakah itu berarti aku kurang menginginkannya?

Last Sunday, seorang teman juga bercerita kalau istrinya sedang hamil 7 bulan.. and he said to me " wah kamu kalah sama aku.."
Since when having a baby become a competition?

Sekarang , aku memilih untuk pasrah.. bukan menyerah..Aku akan menunggu hingga saatnya aku diberi anugerah for being a mom, atau diberi anugerah untuk puas without being a mom.