Jurnal perjalanan memiliki anak, dari pemeriksaan medis hingga perasaan-perasaan selama perjalanan
Selasa, 17 November 2009
The journey continue...
Tidak mikirin cara2 supaya hamil..
Tidak mikirin target hamil kapan...
Nyantai.....
Kata orang, kalau pikiran nyantai, malah bisa 'jadi'...
But I think it doesn't work for me.. hehe...
2 hari lalu, mertua mendengar cerita ada sin she yang pintar..
ada temannya yang kakinya sakit, kesana, sembuh...
ada juga yang perutnya sakit terus... kesana, sembuh..
padahal sudah ke dokter ndak sembuh2...
katanya juga, banyak pasangan yang sukses hamil setelah kesana
Akhirnya mereka ngomongin ke suamiku... suamiku cerita ke aku...
Metode pengobatannya akupuntur..
Sebetulnya dulu aku sempat berpikir tentang akupuntur..
Walaupun aku ndak percaya obat cina, daku tidak keberatan untuk mencoba akupuntur..
Eh.. tiba2 opsi ini datang...
Sekarang sih masih pikir2... soalnya katanya orang ngantri sejak jam 2.30 pagi...
Katanya prakteknya hanya sampai jam 8.00 pagi
Gileee..... gmn cara atur waktunya coba??
aku jam 6.30 dah harus berangkat ke kantor...
Entah suamiku yang salah denger, atau memang jam prakteknya jam segitu??
Yah paling endak, rencana sudah dibuat.. kami berencana untuk memulai kembali perjalanan memiliki anak mulai akhir tahun ini ... sudah cukup break-nya.. hehe.... tahun depan aku sudah 32 tahun... dah mulai uzur.. hehehehe.......
Mulai susun plan lagi...
mau coba alternatif dg akupuntur?
atau balik ke dokter dengan opsi bayi tabung? yang didahului dg laparoskopi ?
atau...
buat teman2 yang sedang menanti2kan anak, jangan menyerah ya...
Tapi juga tetap pertajam kepekaan... apakah Tuhan memang hendak mempercayakan anak, atau tidak?
Walaupun aku bilang jangan menyerah, tetapi jika teman2 merasa butuh break....
ambil break aja....
biar ndak jenuh, capek, ntar malah stress....
jalan2... liburan... entah dg keluarga atau berduaan... biar fresh..
Fresh di badan, fresh di batin... fresh di hubungan..
cia yoo....
:)
Rabu, 30 September 2009
Working mom? full time mom?
Dia dulu bekerja sebagai akunting free lance..
punya beberapa klien, hingga di luar kota
Kemudian menikah, dan punya anak
Sekarang anaknya berusia 9 bulan
Karena tidak ada pembantu, maka dia berhenti bekerja
dan menjadi full time mom..
pagi itu aku melihat dia pulang belanja dari pasar
memakai pakaian seadanya, tanpa make up..
Sebetulnya, sejak menikah aku mengimpikan menjadi full time mom saja
Tapi pemandangan pagi itu cukup mengagetkan..
Apakah aku mau menjadi seperti dia?
Aku ndak menyalahkan dia, atau merendahkan dia..
Kalau itu memang jalan hidup yang dia pilih, and she's happy..
Tapi aku kok tiba2 merasa itu bukan jalan hidup yang sepertinya aku nikmati ya?
Aku sekarang bekerja.. capek? iya. Bosen ? iya.
Tapi dengan bekerja aku merasa lebih terlatih.. dalam berkomunikasi dan pekerjaan.
Bukan merendahkan pekerjaan sebagai full time mom...
Aku tahu full time mom juga berat.. melelahkan..
Arrggghhh.... dunno..
Gak perlu dipikirin sekarang.. lha wong anak aja belum punya.. hehehehe...
dipikir nanti wae..
:p
Rabu, 12 Agustus 2009
Kapan nih punya anak?
Kesannya desperate banget yach.. ? endak kok... aku enjoy enjoy aja with my life...
Walaupun kadang memang ada rasa yang gmn gitu di hati kalau lihat teman2 yang menikahnya setelah aku menikah tapi sekarang anaknya dah gede2... apalagi dah mau 2...
Kemarin malam aku lihat kertas fotocopy-an di meja kerjaku dirumah.. 1 lembar kertas dengan tulisan2 cina... 1 lembar full isinya huruf kanji.. dan... tebakanku benar sekali.. itu resep obat cina, dari mertuaku... weleh2... belum menyerah juga.. hehehe....
sudah beberapa kali aku dan suami menolak untuk mencoba obat cina. Kami merasa belum saatnya mencoba obat cina... kami belum seputus asa itu untuk mencoba obat2 yang kami tidak bisa melafalkan namanya.. :p
walaupun memang mertuaku dapet kertas itu dari orang2 yang katanya berhasil dengan ramuan itu. aku ndak yakin aja mencobanya.. tiap orang kan punya kasus yang berbeda2.. masa resepnya satu macem ?? obat ajaib lak an.. bisa untuk mengatasi segala masalah...
obat sakit kepala aja ada yang untuk pusing biasa, untuk migrain, ada yang untuk fertigo...
apalagi ini pengaruhnya di hormon...
kalau suatu saat aku bertemu dengan seorang ahli di chinesse medicine, dan bersertifikat, bisa jadi aku bersedia mencoba...
Kesannya aku antipati dengan obat cina ya? mungkin karena aku juga bukan dari keluarga yang berlatar belakang pengkonsumsi obat cina, jadi tidak se-beriman itu untuk mencoba coba obat cina... (wah pakai istilah 'beriman' hehe..)
Back to the topic.. kapan nih punya anak?
dunno... bener2 dunno....
mau berusaha apa lagi ya ?
dan kok belum terlalu bersemangat ya?
tapi somehow aku cukup exciting akan berulang tahun 3 minggu lagi... aku merasa sepertinya Tuhan ada rencana nih di usiaku yang baru...
i'll wait...
^__^V
Selasa, 21 Juli 2009
Kangen nulis
Tapi memang selama ini belum ada pemikiran apa apa..
Jadi belum ada update berita apa apa..
Sejak akhir April lalu, aku belum ke dokter lagi..
sebetulnya pengen juga mengunjungi dokternya. Rencananya ingin bertanya tentang proses bayi tabung dan biaya2nya lebih mendetail, juga bertanya tentang kebutuhan untuk laparoskopi. Tapi entah kok masih agak malas, karena toh kami sepertinya belum bisa mengambil keputusan apa apa dalam waktu dekat.
Suami maunya aku laparoskopi dulu sebelum bayi tabung...
tapi aku masih takut..
Trus, niatan untuk bayi tabung kok menjadi turun...
Ada rasa 'masak sih mau punya anak aja harus lewat bayi tabung ya?', tapi ada juga pemikiran 'kalau cara Tuhan memberikan anak memang harus lewat cara ini?'
2 bulan terakhir aku mulai menikmati rutinitas pekerjaan lagi.. Itu juga yang jadi faktor yang menurunkan niatan.. karena aku memang akan memutuskan untuk berhenti kerja ketika punya anak.
Hm..... tapi beberapa hari terakhir aku benar lagi malas kerja...
Padahal pekerjaan lagi banyak. Minggu depan ada raker dan presentasi anggaran tahunan. (karena aku bekerja di institusi pendidikan, maka raker anggaran ada di tengah tahun)
Tunggu akhir tahun deh... jika memang belum punya anak cara normal gini... ya bayi tabung memang akan jadi pilihan. Semoga dananya tersedia pada waktunya :)
Semoga fisik dan mental juga siap.... :)
Lagian kalo bayi tabung sekarang, lebaran ndak bisa keluar kota, padahal tiket pesawat sudah dipesan.. (pengen punya anak atau pengen liburan??? hehehehe...)
Sekarang persiapanku lebih banyak benerin gaya hidup. Berolah raga, dan makan sehat. Mengurangi makanan2 yang banyak kimia dan pengawetnya, lebih memperbanyak makan makanan yang alami, seperti sayur dan buah. Dan memaksa diri untuk berolah raga, minimal 1x seminggu...
pengen sehat dan bugar dulu....
Senin, 22 Juni 2009
Bayi tabung ??
kayaknya semua jadi kompakan menyuruh kami untuk segera mengikuti program bayi tabung.. hehehe...
Tapi kami masih pikir2... Kalaupun keputusannya ikut bayi tabung, kemungkinan besar dilakukan akhir tahun ini ..
Pertimbangan utama memang uang... 40 juta oiii.....
kalo berhasil sih ya worthed,.. kalau gagal?
Pertimbangan kedua, menata hati kalau memang belum berhasil...
kami masih belum tau cara menghadapinya..
pikir-pikir.....
Senin, 01 Juni 2009
S'mua baik
Malam Penyegaran Rohani... dengan worship leader Jeffri S Tjandra
seluruh acaranya benar2 memberkatiku..
Berikut 2 lagu yang benar2 menyegarkan jiwaku ..
S'MUA BAIK
Dari semula tlah Kau tetapkan
hidupku dalam tanganMu
dalam rencanaMu Tuham
Rencana indah tlah Kau siapkan
bagi masa depanku yang penuh harapan
Reff :
Smua baik, smua baik
S'gala yang tlah Kau perbuat
didalam hidupku
Kau jadikan hidupku berarti
KU TAK AKAN MENYERAH
Dalam s'gala perkara, Tuhan punya rencana
yang lebih besar dari semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat, tak ada maksud jahat
S'bab itu kulakukan, s'mua denganMu Tuhan
Reff :
Ku tak akan menyerah pada apapun juga
sebelum kucoba semya yang kubisa
tetapi kuberserah kepada kehendakMu
hatiku percaya Tuhan punya rencana
Baca bagian reffrain ...
aku bertanya2 dalam hati....
apakah artinya aku akan mengikuti program bayi tabung?
dan dengan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan, artinya aku tidak boleh berduka bila memang hasilnya negatif... karena Tuhan punya rencana?
Bagi yang belum pernah tau lagunya, dan ingin tau... bisa dicari di you tube
kata kuncinya untuk search : judul lagu
Senin, 25 Mei 2009
My husband..
Jarang banget nih aku nulis tentang pria yang saat ini sudah hampir 3 tahun menikahiku..
Beberapa hari terakhir ini aku bener2 merasa bersyukur banget Tuhan berikan dia untuk menjadi suamiku…
Banyak hal yang aku tidak akan dapat lakukan tanpa dia…
Bekerja… aku mendapatkan pekerjaan di tempatku sekarang ini tidak mungkin tanpa dia… dia yang paksa2 aku melamar (pada saat itu aku betul2 tidak percaya diri bisa mendapatkan pekerjaan ini). Saat aku betul2 tidak kerasan dan ingin menyerah, dia terus paksa aku bertahan hingga sekarang kondisi sudah membaik)
Dia juga mencarikan pembantu Rumah Tangga part time, untuk mengurangi beban tugas Rumah Tangga ku… agar aku bisa beristirahat..
Untuk hal2 yang aku pikir ini urusan cewek, cowok ga mungkin mau melakukannya.. dia mau melakukannya…. Kalau lihat iklan di tv tentang ‘super dad’, mungkin dia boleh lah dikasih julukan ‘super husband’.. hahahahaha…. Muji2 bojo dewe di blog..:p
Things he done :
Ø cuci piring setelah makan malam, hanya karena dia lihat aku capek.. tugasku hanya mengisi kembali botol air es dan merapikan meja
Ø memasukkan cucian ke dalam mesin cuci dan menjemurnya..
Ø kemarin… dia mau ke beauty clinic untuk membelikan beberapa cream-ku yang habis
Aku bersyukur, walaupun selama hampir 3 tahun kami menikah dan belum dikaruniai anak, dia sangat bekerja sama saat berobat ke dokter. Saat aku down gara2 inseminasi yang tidak berhasil, dia yang menghibur… dan kami bersama-sama berusaha menikmati saat2 kami masih berduaan ini.
Selasa, 28 April 2009
last option
Setelah sebelumnya sempat berbicara ttg laparoskopi, kemarin dia menyarankan untuk laparoskopi (LO) untuk melihat lebih baik kondisi rahim, sel telur, dan salurannya. Kemudian kami diminta menunggu lagi untuk bertemu dg dr. Widi (salah satu team dokternya), beliau ini dokter kandungan. Baguslah, karena memang aku pengen bisa tanya2 banyak sebelum mengambil keputusan ini.
Hasil pembicaraan dengan dr. Widi :
Awalnya dia menjelaskan prosedur laparoskopi, dan kemudia mulai membahas kondisiku. Dari data yang ada, kondisi rahimku tidak ada kista/myom, hanya ada keluhan sakit waktu mens. Hasil HSG juga tidak menunjukkan tidak ada buntu di saluran tuba.
Jadi dari situ dia tidak melihat urgensi untuk melakukan LO, dan menawarkan pilihan yang lain, yaitu Bayi Tabung.
Pertimbangannya adalah kualitas sperma yang tidak terlalu bagus (sementara dianggap faktor yang membuat gagal inseminasi) dengan BT, sperma bisa dipilih yang betul2 berkualitas baik. Sperma yang kurang baik katanya juga dapat menyebabkan embrio tidak berkembang..
Menurut dia, dr. Aucky belum menawarkan bayi tabung karena beliau masih berharap aku bisa hamil secara normal. (mungkin karena kondisi fisik reproduksiku bisa digolongkan normal2 saja?)
Pertimbangan lainnya, dari sisi biaya LO cukup mahal juga.. 10-20 juta. 10 jika untuk melihat saja, dan sampai 20 juta jika diperlukan tindakan2 korektif. Sedangkan BT 40 juta. Jika LO ternyata tidak memberikan sumbangsih yang besar kan ya eman2 juga duitnya..
Menurutku, setelah LO, paling2 juga insem lagi. LO+insem biaya yang dikeluarkan ndak beda jauh dg BT.. Jadi mempertimbangkan kondisiku, bisa jadi lebih baik tidak melakukan LO.. ini kesimpulanku setelah berdiskusi..
Malam kemaren cukup menyenangkan karena kami bisa mendapatkan informasi yang cukup lengkap dan berkonsultasi dengan dokter yang ndak buru2 minta test ini itu...
Bahkan beliau menantang kami untuk mencoba berkonsultasi ke dokter di Jakarta, katanya tanpa minta LO, rata2 dokter akan meminta untuk melakukan LO untuk diagnosis awal.
So.....jadilah opsi terakhir buat kami adalah Bayi Tabung..
Mikir nih...
Selama beberapa minggu atau bulan kedepan ini kami akan lebih memikirkan hal ini lebih serius, dan mendoakannya. Jelas2 keputusan untuk ikut program BT membutuhkan banyak pertimbangan, salah satunya dana.
Apakah kami akan jadi ikut bayi tabung? apakah akan cari second opinion? apakah coba cara alternatif?
dunno......
Kamis, 23 April 2009
curhat
sekarang aja pengen nangis rasanya :(
Kerjaan banyak… numpuk2…. Semua butuh diprioritaskan
Pusing…Sumpek..
Pengen curhat, butuh pelampiasan, tapi ndak ada…
menghibur diri baca twilight saga malah bikin mata capek, soalnya bikin kecanduan..
What should I do ya…
Gmn cara atur kerjaanku yaaa
Tadi pagi mikir2…
Dipicu dari tingkat stress ku akhir2 ini.. dan rencana untuk laparoscopy..
Sepertinya aku harus skip 1 period untuk laparoscopy ini, bahkan aku juga ndak tau berapa period lagi…. aku sepertinya tidak mungkin bisa cuti...
Bulan ini aku harus selesaikan laporan keuangan pajak dan borang2 akreditasi.
Bulan depan budget tahun ajaran 09/10, mungkin juga raker dengan pimpinan2 yayasan… entah bulan depan apa lagi… tapi bener2 tingkat kesibukan di kantor ini sepertinya aku ndak bakal kuat. (semua sih sebetulnya gara2 akuntingku cuti… laporan keuangan dan admin untuk budget itu semua kerjaan dia)
Sekarang aku merasa capek, jengkel dan sedih gara2 kerjaan ini menghambat aku untuk masuk ke next program… entah tiba2 keinginan punya anak kok besar lagi… mungkin terpicu baca breaking dawn-nya stephanie meyer, aku sudah baca sampai bagian bella dan edward punya anak. Ditambah cece sepupunya suami punya baby…
Dah lah… kumpulkan semangat... back to work… one by one diselesaikan…
Untunglah hari ini hari Jumat... nanti malam bisa jalan2, setelah seminggu ini aku dan suami sama2 sibuk. Dia ada pertemuan2 di gereja dan dan aku juga selalu bawa pulang kerjaan... (walaupun nanti sore dijamin aku pasti bawa pulang kerjaan buat dikerjakan besok...)
What is a laparoscopy ?
A laparoscopy is an outpatient surgery usually performed under general anesthesia. Most laparoscopies are completed in a hospital, but some physicians utilize freestanding outpatient surgery centers. During a laparoscopy, the physician inserts a small fiber-optic telescope into the abdominal cavity through an incision made in the patient’s umbilical area (belly button). Most physicians initially distend the abdomen using carbon dioxide gas with a needle (Veres needle) to create what is called a pneumoperitoneum. A trocar—an instrument with a diameter similar to that of a pencil—is then passed through the umbilicus, allowing for introduction of the telescope (called a laparoscope) into the abdomen.
Using the laparoscope, a gynecologic surgeon can inspect the uterus, fallopian tubes, and ovaries. The appendix and upper abdomen are carefully inspected as well. Additional instruments may be inserted into the abdomen through incisions (ports) made along the hairline above the pubic bone. For example, the physician may use graspers, scissors, or suction irrigators to rinse the tissue and remove blood and fluids as needed. Some physicians insert a slightly larger telescope through the umbilical port, which allows them to use a carbon dioxide laser to cut scar tissue or destroy implants of endometriosis. Besides the laser, other instruments can be used to cut or burn abnormalities such as endometriosis or scar tissue.
During a laparoscopy, the physician typically introduces a blue dye into the uterine cavity while directly visualizing the fallopian tubes. If the fallopian tubes are patent (open) but are located in an abnormal location because of scar tissue, then the surgeon may try to free the fallopian tubes to improve the patient’s fertility. If abnormal ovarian cysts such as endometriomas are present, then the physician may remove them during the course of the laparoscopy or, if necessary, perform a laparotomy.
A laparotomy is a surgery performed through a larger incision, usually made along the bikini line. It may require the patient to stay 1 to 3 days in the hospital following the surgery. In addition, a laparotomy requires a longer recovery period and may create more new scar tissue than laparoscopic surgery. Certain abnormalities cannot be easily treated through laparoscopy, including exceedingly large ovarian cysts, ovarian cysts that are suspicious for cancer, and fibroids that are deeply embedded in the wall of the uterus. Patients with these problems are probably better served by a laparotomy.
For many years, all women who were seeking fertility care underwent laparoscopy as part of the initial evaluation. In recent times, this practice has faded with increased utilization of IVF. Although IVF has essentially replaced tubal surgery in patients with tubal factor infertility, laparoscopy is still used to correct certain problems in patients prior to undergoing IVF. Complications of laparoscopy are rare but can include injury to the bowel, bladder, and blood vessels; a need for laparotomy; and even death.
Rabu, 22 April 2009
Akhirnya nulis lagi..
Sudah lama rasanya ndak update apa apa disini, buka email-pun tidak. Bener2 konsentrasi tercurah di kerjaan...
3 minggu ini aku super2 sibuk..
Semua gara2 menjelang laporan SPT badan 30 april ini.
Sebetulnya sih bakal tidak akan seruwet ini, tapi ada aja yang bikin ruwet. Laporan sebetulnya bulan Feb sudah selesai dan siap, eh ada perubahan dari Kantor Pusat.. bikin tiba2 banyak kerjaan... nah begitu semua selesai, dan auditor dari KAP sudah ok dengan hasilnya, eehh.... Kantor Pusat minta dirubah lagi, balik yang lama... aarrgghhh... jadi keki kan... Ditambah staff akunting lagi cuti melahirkan... jadi aku deh pontang panting...
Tapi masih bisa disyukuri kok...paling endak sekarang aku naik 1-2 level di skill akuntingku.. hehe..
Hari ini aku mens lagi..
sesuai janjian dengan dokter bulan lalu, kalau aku mens lagi, dia minta laparoscopy.
Masih maju mundur sih.. ragu2..
1. Biaya ndak murah... tergantung kamar dan peralatan.. 8-13 juta
2. Harus istirahat 1-2 hari tidak termasuk sabtu-mingu ... padahal aku blm punya jatah cuti (belum setahun kerja). Dokter sarankan aku laparoscopy jumat, jadi senin/selasa-nya sudah bisa ngantor
3. Ngeri aja ... membayangkan perutku bakal dimasukin alat2...
Yah dipikir nanti deh.. aku berencana ke dokter senin depan, soalnya hari ini dan besok suamiku ada acara digereja, ga bisa antar.. trus jumat kan hamdani yang praktek. aku lagi pengen konsultasi ke aucky-nya sendiri.
Next posting, aku akan bahas laparoscopy dari hasil browsing2 ku...
Minggu, 08 Maret 2009
After the third IUI
walaupun kita blom pernah benar-benar bertemu :)
Mungkin itu senangnya punya blog yah, jadi punya teman2 baru...
dan somehow itu juga salah satu alasan awal mula aku memulai blog ini.. :)
Aku mens pagi2 dikantor... sempat nangis2 di toilet.. hehe.. soalnya kecewa banget sih..
Kok masih gagal aja sih?
Tapi siangnya aku sudah berhasil memperbaiki suasana hati... dengan menyibukkan diri dengan tugas2 kantor.. Sore harinya , sudah bisa bercanda dengan suami...
Besok paginya buat appointment dengan dokter untuk malam harinya.
Dr. Aucky sekali lagi bingung2... "knapa ya kok gak mau hamil2?"
wah bingung juga kalo dokternya bingung...
Memang sih dari logikanya dia, semua sudah ok... rahim tebal, telur matang, sperma bagus .. kali ini yang dimasukkan ada 7 juta.
Yah memang belum waktunya yah??
Next procedure... he suggest me to do laparoscopy..
tapi masih 3-4 bulan lagi saja katanya..
Aku tanya, biayanya berapa? (beberapa hari terakhir aku sudah coba2 browsing cari tau biayanya tapi tidak mendapatkan info apa apa..)
Dia bilang tergantung tindakan medisnya, kamarnya, dan alat yang digunakan.. kira2 8-13 juta
waduh.. mahal juga ya?
Sementara, aku dikasih jadwal berhubungan aja, trus disarankan untuk hidup sehat, olah raga.
Aku pikir2... apakah karena aku kecapekan?
Menjelang Insem hingga hari ini aku masih cukup tertekan dengan tugas2 kantor. Ada presentasi ke board of director di jakarta yang harus disiapkan, dan direkturku disini ambil cuti (katanya tidak bisa ditunda..) jadi tugas menyelesaikan bahan presentasi tersebut ada di aku.
Ini membuat aku sangat-sangat-sangat kepikiran dan selama 2 minggu ini aku nyaris tidak beristirahat selama istirahat lunch, pulang terlambat, bahkan lembur...
Mungkin saja aku kecapekan...
Kedua , aku ingat, beberapa hari setelah insem, aku turun tangga buru2 karena antar jemput sudah tunggu kelamaan. Aku pilih lewat tangga karena liftnya lamaa...Ketika sampai di bawah aku baru sadar kalau aku ini baru aja insem... (4 lantai)
Tapi aku pikir itu ndak ngefek kalau memang Tuhan mau kasih aku hamil.
Ada temanku yang lagi sibuk2 siapkan KKR di GOR, dia bagian keamanan... sibuk naik turun tangga.. tanpa sadar bahwa dirinya sedang hamil. setelah KKR itu dia baru menyadari jika ternyata dia sedang hamil... ada juga yang masih maen basket gara2 ndak tau kalau dia lagi hamil.
So... turun tangga harusnya bukan alasan.. toh aku turunnya ndak menumpu di tumit, jd badanku ndak terhentak2 kebawah.
Gagalnya insem ke 3 ini malah kesannya mamaku yang kecewa banget...
Yah dia memang dah pengen banget punya cucu pertama. Alasannya dia pengen punya cucu selama dia masih kuat.. (umurnya 55 tahun ini.. )
yah masuk akal lah.. dia pengen masih kuat nggendong cucunya..
So what next ???
dijalani aja deh... toh masih dalam kondisi berduaan ini masih banyak yang bisa disyukuri..
Masih seperti pacaran terus...
Masih bisa berkarya di dunia pekerjaan...
Belum perlu pusing pikirin mendidik anak...
Belum perlu pusing pikirin biaya pendidikan anak...
I think, I will continue to surrender to God, and believe that He will give the best plan for me
Selasa, 03 Maret 2009
mens lagi ?
sudah 22 hari berlalu sejak mens-ku terdahulu..
beberapa hari lalu perutku agak2 kram seperti menjelang mens...
hari ini juga...
masa mens lagi?
Senin, 23 Februari 2009
Sabtu, 21 Feb : Insem day
20 hari minum parlodel
5 x Gonal F
1 x pecah telur, aku lupa nama obatnya apa, yang jelas ndak sama dengan insem yang lalu
telur matang : 1, ndak matang : 3
Sabtu itu di Ruang antriannya dr. Aucky ruamenya minta ampun...
sampe harus ngantri sambil berdiri
Hasil korek2 info di susternya... hari itu yang usg ada 25 orang, ada 6 orang proses bayi tabung, dan 3 orang insem...
pantesan aja rame banget
Jam 8.15 aku sampai di Siloam untuk setor sperma...
Jam 10.30 the insemination process...
Jam 11.30 on the way home ...
seharian itu bermalas2an dirumah, meminimalkan jalan2 atau naik turun tangga..
Sekarang tinggal menunggu hasilnya... kira2 akhir minggu I Maret..
Untuk Insem yang kali ini aku lebih optimis dibanding insem ke2, itu karena dr. Aucky mengatakan kalau selaput rahimnya bagus, dan telurnya matang.. ya intinya kondisinya bagus lah...
Tapi dia juga mention, kalau ternyata belum hamil juga, aku disuruh laparoskopi..
wah apa lagi tuh ya.. pernah denger, tapi aku belum pernah browsing serius ttg itu.
tidak sabar menunggu hasilnya..
btw, menjawab beberapa email yang menanyakan apakah insem sakit?
jawabannya : ndak sama sekali .... dan cepat... prosesnya tidak sampai 1 menit
Sabtu, 21 Februari 2009
Berdoa minta anak??
Ada juga yang titip2 doa dengan orang lain... "Tolong doakan ya.."
Bagi aku sendiri, aku sempat bingung aku harus bersikap bagaimana.
Aku pikir setiap orang beragama pasti percaya bahwa Tuhan mengetahui yang terbaik dan akan memberikan yang terbaik bagi umatNya.. For me, as a Christian, aku percaya Bapa punya rancangan yang terbaik bagi anak2Nya..
Jadi, jika aku ingin berdoa untuk meminta anak, aku jadi bingung sendiri.
Disatu sisi, aku ingin usaha2ku selama ini ada hasilnya, disisi lain, aku percaya Dia tahu yang terbaik bagiku. Walaupun kriteria terbaik itu semuanya masih misteri.
Apakah selamanya aku tidak akan memiliki anak? Atau suatu saat dia akan percayakan anak2 kepadaku? Atau anak2 yang akan aku rawat nanti memang bukan anak kandungku?
wah semua masih misteri....
Pemahaman ini membuat aku cenderung tidak berani terang2an berdoa untuk meminta anak. Sungkan gitu sama Bapa. Yang terbaik kan rancangan2 Dia, bukan rancangan2ku, masa aku memaksakan rancangan2ku?? Tapi jujur, kadang2 bingung juga, apakah ini menunjukkan bahwa somehow aku belum terlalu menginginkannya (anak)? atau ini bentuk iman?
Tapi yang jelas itu bukan berarti kami berusaha apapun.
Bulan ini tepat 2 tahun sejak aku dan suami berencana untuk tidak menunda memiliki anak. dan juga 1 tahun 5 bulan sejak kunjungan pertama ke ahli fertilitas.
selama hampir 1,5 tahun ini sudah cukup banyak yang usaha yang kami lalui..
Mulai cek hormon, sperma, minum penyubur, HSG, hingga insem 3x.
(walaupun usaha ini juga tidak konstan terus menerus, kadang2 kami ambil cuti 2-3 bulan untuk istirahat)
Usaha2 yang terlihat gagal ini membuat kami lebih bisa memahami arti 'berserah'.
Berserah itu beda dengan pasrah.
Pasrah berarti tidak mengusahakan apapun. Berserah, itu berusaha, tetapi kami menyadari bahwa hasil tidak ditangan kami ataupun dokter, semua ditangan Tuhan.
Semua yang kami lalui itu kami percayai sebagai proses yang Tuhan berikan untuk kami. Proses untuk lebih mengenal Tuhan, proses untuk mendewasakan karakter kami, dan proses ini suatu saat akan dipakai untuk memberkati orang lain. Walaupun mungkin proses ini harus dilalui dengan air mata.
God Bless you all...
Selasa, 17 Februari 2009
Insem ke 3
hari ini hari ke 4 suntikan Gonal F ku.. besok pagi aku akan USG, semoga hasilnya baik.. (oya, sejak hari I, aku menyuntik sendiri)
Hasil pemeriksaan darahku yang terakhir, prolaktin berhasil diturunkan, dari 39 ke 8 (normal : 1-25) Itu semua setelah minum parlodel selama 20 hari an..
Saat konsultasi terakhir, aku disuruh minum parlodel 1/2 butir / 2 hari. Kata dr. Hamdani, ini untuk menjaga agar prolaktinku ndak naik lagi. Sebelumnya Dr. Aucky juga sudah merencanakan treatment seperti ini.
Sebetulnya aku ragu2 banget untuk ambil langkah insem bulan ini, ini karena bulan ini kerjaanku dikantor lagi banyak-banyaknya. Bulan Maret harus lapor pajak, jadi bulan ini ada eksternal audit.. dan menjelang external audit, ternyata ada perubahan besar2an di Laporan Keuangan gara2 Kantor Pusat di Jakarta minta masukkin departemen yang di Jkt di pembukuan di Sby..
Yang bikin aku pusing, sebetulnya backgroundku bukan akunting, dan ini menurutku ini urusan akunting yang ndak gampang, levelnya lumayan advance bagiku..
Trus, bulan depan ada meeting besar untuk seluruh perusahaan di group ini.. kalau ndak salah ada 30 anak perusahaan.. harus bantu siapkan bahan presentasinya direkturku.. ampun deh.. sampe kroso2en gak kompeten untuk jabatanku sekarang
Dengan kesibukan itu, belum rutinitas lainnya, wajar dong aku menjadi ragu2 untuk ambil keputusan insem... aku kuatir kalau badanku capek, aku ndak bakal siap untuk mengandung. Tapi kalau ditunda, sampai kapan?? Setelah tugas yang ini selesai, tugas lainnya sudah di waiting list.. lah kapan istirahatnya? masa berhenti kerja lagi ya??
Yang cukup membangkitkan semangat lagi, sewaktu aku curhat ke mamaku, dia bilang walaupun capek, masih bisa saja hamil.. Ya udah aku maju aja terus, lagian sudah kepalang tanggung minum parlodel 1 bulan.. dan waktu lihat hasil prolaktinnya turun, aku dan suami menjadi lebih optimis..
Tapi walaupun begitu, aku juga betul2 menjaga hatiku agar tidak terlalu berharap (takut kecewa), walaupun disisi lain aku juga merasa aku harus optimis. Karena kalau ndak optimis, ngapain juga diteruskan, ya nggak?
Yah hoping for the best ajah.. Dan berserah pada keputusan Tuhan, bagaimanapun pemberi kehidupan adalah Dia.. kita berusaha semampu kita, tapi yang memberikan kehidupan tetap Dia.
Senin, 26 Januari 2009
Side effect of Parlodel, part 2
Semalam aku mulai minum 1 butir/hari..
What i felt today :
1. kepala agak berat dikit
2. Mual.. banget!
3. Sulit BAB.. masih, padahal dah makan pisang, minum yogurt dan makan sayur banyak2
4. Hidung buntu, tanpa pilek. Terutama kalau malam
pengennya bisa tidur di rumah, bukannya pusing2 urus kerjaan di kantor...:(
untuk hidung buntu ini aku baru sadar setelah liat postinganku sebelumnya, baca disini
tapi sepertinya selama browsing aku ndak nemu orang lain yang alami hidung buntu ini selama minum parlodel... mungkin reaksi tiap orang beda2 yah...
Sabtu, 24 Januari 2009
Sperm analysis..
didapatlah informasi2 ini...
Info dari tanyadokter.com
Asthenoteratozoospermia : keadaan dimana pergerakan sperma yang sedikit/abnormal disertai banyaknya dijumpai bentuk sperma yang tidak normal. Biasanya banyak disebabkan kelainan genetik.
Ekstrimoligoasthenozoospermia : keadaan dimana jumlah sperma dan pergerakan sperma yang sangat kurang sehingga dikatan ekstrim.
Oligoteratozoospermia : keadaan dimana jumlah sperma yang sedikit dengan bentuk yang tidak normal.
Asthenozoospermia : keadaan dimana jumlah sperma yang bergerak cepat sedikit, tapi bentuk masih normal.
Azoospermia : keadaan dimana dari sejumlah ejakulat yang keluar tidak ditemukan satupun sel sperma.
Teratozoospermia : keadaan dimana banyak bentuk sperma yang tidak normal.
Hipospermia sama dengan oligospermia : jumlah sperma yang sedikit (dibawah normal).
Mengenai penyembuhan infertilitas pada pria dari pemeriksaan sperma seperti tertulis diatas sebenarnya sangat bergantung pada penyebab dari kelainan diatas.
Banyak orang yang mengira bahwa semuanya akan dapat disembuhkan.
Bila penyebab utama bisa disingkirkan, kemungkinan untuk normal kembali ada. tapi bila memang terjadi kesalahan genetik pada produksinya, sangat sulit untuk disembuhkan.
Jadi, tidak semua kelainan dapat diatasi dengan mudah....
Yang utama adalah mengubah pola hidup agar didapatkan keadaan yang baik untuk produksi sperma yang baik. Antioksidan, vitamin E, C , diet tinggi protein mungkin dapat membantu.
Side effect of Parlodel..
What side effects may occur?
The number and severity of side effects depend on many factors, including the condition being treated, dosage, and duration of treatment. Side effects cannot be anticipated. If any develop or change in intensity, inform your doctor as soon as possible. Only your doctor can determine if it is safe for you to continue taking Parlodel.
More common side effects may include:
Abdominal cramps or discomfort, confusion, constipation, depression, diarrhea, dizziness, drop in blood pressure, drowsiness, dry mouth, fainting, fatigue, hallucinations (particularly in Parkinson's patients), headache, inability to sleep, indigestion, light-headedness, loss of appetite, loss of coordination, nasal congestion, nausea, shortness of breath, uncontrolled body movement, vertigo, visual disturbance, vomiting, weakness
Effectnya di aku selama 3 hari minum 1/2 pil ....
1. Pusing dikit
2. Mual2 dikit
3. konstipasi / Gak isa BAB
4. Loss of appetite dikit
Moga2 tidak berlangsung lama...
masih ada 23 butir...:p
Kamis, 22 Januari 2009
Parlodel 25 butir….
Melanjutkan blog yang sebelumnya…
Akhirnya aku mens…
Sempat bingung, rencana selanjutnya apa..
Akhirnya aku putuskan untuk kontrol ke Dr. Aucky lagi..
Dia langsung saja merencanakan suntik hormon dan inseminasi.. Yah memang Oktober lalu, saat kontrol yang terakhir kami mengatakan kalau kami bersedia insem lagi Bulan Januari 2009.
Setelah kami tanya apakah perlu test hormon lagi, dia langsung setuju dan dijadwalkan besok paginya.
Kemarin, kami datang untuk konsultasi lagi..
Ternyata prolaktinku tidak ada perubahan dari test terakhir, masih berkutat di angka 39. jadi dia memberi resep Parlodel lagi. Gak tanggung2.. langsung 25 butir… Aku tanya kok banyak, dulu kan 5aja. Alasannya supaya dijaga tetap rendah, dan kalau perlu bulan depan nya 1 hari ½ butir. Suamiku juga test sperma lagi, hasilnya ternyata lebih jelek dibandingkan test yang setahun lalu.. dia juga diberi vitamin.. (mungkin gara2 absen minum antioksidan dan vitamin selama 3 bulan sejak konsultasi terakhir )
Parlodel 25 biji ini bikin keder juga…. Ingat2 pengalaman lalu.. pusing2 dan mual2…. Tapi demi deh.. toh setelah beberapa hari seharusnya badanku akan segera menyesuaikan diri….
Tadi malam aku minum ½ butir… Pagi – siang ini agak neg2 (mual) dikit… kepala juga agak berat, walau gak pusing berat..
Oya yang keder itu juga harga obatnya… Parlodel 25 biji = Rp. 390.000.. lumayan juga kan?? :p
Ya diliat deh… bulan depan seperti apa… moga2 malah isa hamil tanpa inseminasi.
Tapi jika direncanakan untuk insem, aku dan suami merasa perlu untuk test darah lagi…
Mending test darah dan sperma berkali2 dari pada sudah keluar obat hormon dan inseminasi mahal2, eh kondisiku (prolaktin) belum siap.. eman2 uangnya…
Selasa, 13 Januari 2009
What will I do???
Ke dokter kah?
Kalau ke dokter, ya paling2 diserahkan kembali ke kami.. mau insem lagi? Atau mau bayi tabung? Sepertinya diagnosanya sudah tidak berkembang.
Beberapa hari tahu, mamaku bilang kalau Inul Daratista akhirnya hamil. Dulu sih sudah pernah denger kalau dia akan ikut bayi tabung di dr. Aucky. Ternyata sekali percobaan langsung hamil. Wah dr Aucky bakal tambah laris nih.. berhasil bikin artis hamil...
Aku sekarang lagi bingung, kita mau coba apa lagi?
Ada seorang kenalan, insem di Aucky tidak berhasil.. trus dia pake alat test hormon, untuk tahu kapan dia paling subur.. kalo tidak salah.. sekarang dah hamil..
kayaknya semacam ovulation test. Sepertinya bisa dicoba..
Beberapa hari ini aku berpikir untuk minta tes hormon lagi… yah untuk tau apa ada perubahan? Test yang dulu sudah 1 tahun lebih. Terutama aku pengen tahu kadar prolaktinku apakah naik? Atau turun?
Tapi masa test prolaktin aja? mending sekalian LH, FSHnya. Kalau estradiolku dulu sudah normal... tapi mungkin juga kan ada perubahan??
Gimana ya enaknya?? Kayaknya mending test lengkap, tapi ya gak murah juga..
Tunggu aja deh... mens lagi apa ndak ya...
Diputuskan jika mens aja.. daripada pusing2 sekarang.. :)
tunggu dalam 1-2 hari ini...