Semalam aku konsultasi lagi ke Aucky..
Setelah sebelumnya sempat berbicara ttg laparoskopi, kemarin dia menyarankan untuk laparoskopi (LO) untuk melihat lebih baik kondisi rahim, sel telur, dan salurannya. Kemudian kami diminta menunggu lagi untuk bertemu dg dr. Widi (salah satu team dokternya), beliau ini dokter kandungan. Baguslah, karena memang aku pengen bisa tanya2 banyak sebelum mengambil keputusan ini.
Hasil pembicaraan dengan dr. Widi :
Awalnya dia menjelaskan prosedur laparoskopi, dan kemudia mulai membahas kondisiku. Dari data yang ada, kondisi rahimku tidak ada kista/myom, hanya ada keluhan sakit waktu mens. Hasil HSG juga tidak menunjukkan tidak ada buntu di saluran tuba.
Jadi dari situ dia tidak melihat urgensi untuk melakukan LO, dan menawarkan pilihan yang lain, yaitu Bayi Tabung.
Pertimbangannya adalah kualitas sperma yang tidak terlalu bagus (sementara dianggap faktor yang membuat gagal inseminasi) dengan BT, sperma bisa dipilih yang betul2 berkualitas baik. Sperma yang kurang baik katanya juga dapat menyebabkan embrio tidak berkembang..
Menurut dia, dr. Aucky belum menawarkan bayi tabung karena beliau masih berharap aku bisa hamil secara normal. (mungkin karena kondisi fisik reproduksiku bisa digolongkan normal2 saja?)
Pertimbangan lainnya, dari sisi biaya LO cukup mahal juga.. 10-20 juta. 10 jika untuk melihat saja, dan sampai 20 juta jika diperlukan tindakan2 korektif. Sedangkan BT 40 juta. Jika LO ternyata tidak memberikan sumbangsih yang besar kan ya eman2 juga duitnya..
Menurutku, setelah LO, paling2 juga insem lagi. LO+insem biaya yang dikeluarkan ndak beda jauh dg BT.. Jadi mempertimbangkan kondisiku, bisa jadi lebih baik tidak melakukan LO.. ini kesimpulanku setelah berdiskusi..
Malam kemaren cukup menyenangkan karena kami bisa mendapatkan informasi yang cukup lengkap dan berkonsultasi dengan dokter yang ndak buru2 minta test ini itu...
Bahkan beliau menantang kami untuk mencoba berkonsultasi ke dokter di Jakarta, katanya tanpa minta LO, rata2 dokter akan meminta untuk melakukan LO untuk diagnosis awal.
So.....jadilah opsi terakhir buat kami adalah Bayi Tabung..
Mikir nih...
Selama beberapa minggu atau bulan kedepan ini kami akan lebih memikirkan hal ini lebih serius, dan mendoakannya. Jelas2 keputusan untuk ikut program BT membutuhkan banyak pertimbangan, salah satunya dana.
Apakah kami akan jadi ikut bayi tabung? apakah akan cari second opinion? apakah coba cara alternatif?
dunno......
Halo Mba Lian, salam kenal ya, saya Dea. Nasib kita sama. sama-sama mendambakan keturunan. saya udah berganti2 dokter berkali2, sampe alternatif dan pijit pun udah pernah saya jalanin, tapi belum juga ada tanda2 aku akan hamil. Tapi aku juga tidak pernah berhenti berusaha dan berharap. karena Allah gak pernah tidur. tetep semangat ya mba...
BalasHapus