Selasa, 17 Februari 2009

Insem ke 3

Ndak pernah aku membayangkan kalau untuk punya anak harus sebesar ini usahanya..

hari ini hari ke 4 suntikan Gonal F ku.. besok pagi aku akan USG, semoga hasilnya baik.. (oya, sejak hari I, aku menyuntik sendiri)

Hasil pemeriksaan darahku yang terakhir, prolaktin berhasil diturunkan, dari 39 ke 8 (normal : 1-25) Itu semua setelah minum parlodel selama 20 hari an..
Saat konsultasi terakhir, aku disuruh minum parlodel 1/2 butir / 2 hari. Kata dr. Hamdani, ini untuk menjaga agar prolaktinku ndak naik lagi. Sebelumnya Dr. Aucky juga sudah merencanakan treatment seperti ini.

Sebetulnya aku ragu2 banget untuk ambil langkah insem bulan ini, ini karena bulan ini kerjaanku dikantor lagi banyak-banyaknya. Bulan Maret harus lapor pajak, jadi bulan ini ada eksternal audit.. dan menjelang external audit, ternyata ada perubahan besar2an di Laporan Keuangan gara2 Kantor Pusat di Jakarta minta masukkin departemen yang di Jkt di pembukuan di Sby..

Yang bikin aku pusing, sebetulnya backgroundku bukan akunting, dan ini menurutku ini urusan akunting yang ndak gampang, levelnya lumayan advance bagiku..
Trus, bulan depan ada meeting besar untuk seluruh perusahaan di group ini.. kalau ndak salah ada 30 anak perusahaan.. harus bantu siapkan bahan presentasinya direkturku.. ampun deh.. sampe kroso2en gak kompeten untuk jabatanku sekarang

Dengan kesibukan itu, belum rutinitas lainnya, wajar dong aku menjadi ragu2 untuk ambil keputusan insem... aku kuatir kalau badanku capek, aku ndak bakal siap untuk mengandung. Tapi kalau ditunda, sampai kapan?? Setelah tugas yang ini selesai, tugas lainnya sudah di waiting list.. lah kapan istirahatnya? masa berhenti kerja lagi ya??

Yang cukup membangkitkan semangat lagi, sewaktu aku curhat ke mamaku, dia bilang walaupun capek, masih bisa saja hamil.. Ya udah aku maju aja terus, lagian sudah kepalang tanggung minum parlodel 1 bulan.. dan waktu lihat hasil prolaktinnya turun, aku dan suami menjadi lebih optimis..

Tapi walaupun begitu, aku juga betul2 menjaga hatiku agar tidak terlalu berharap (takut kecewa), walaupun disisi lain aku juga merasa aku harus optimis. Karena kalau ndak optimis, ngapain juga diteruskan, ya nggak?

Yah hoping for the best ajah.. Dan berserah pada keputusan Tuhan, bagaimanapun pemberi kehidupan adalah Dia.. kita berusaha semampu kita, tapi yang memberikan kehidupan tetap Dia.

1 komentar:

  1. Lian, mudah2an kali ini insem nya berhasil ya. Ayo jangan menyerah bu!!

    BalasHapus