Minggu, 08 Maret 2009

After the third IUI

Thanks buat teman2 yang kasih support....
walaupun kita blom pernah benar-benar bertemu :)
Mungkin itu senangnya punya blog yah, jadi punya teman2 baru...
dan somehow itu juga salah satu alasan awal mula aku memulai blog ini.. :)

Aku mens pagi2 dikantor... sempat nangis2 di toilet.. hehe.. soalnya kecewa banget sih..
Kok masih gagal aja sih?
Tapi siangnya aku sudah berhasil memperbaiki suasana hati... dengan menyibukkan diri dengan tugas2 kantor.. Sore harinya , sudah bisa bercanda dengan suami...

Besok paginya buat appointment dengan dokter untuk malam harinya.
Dr. Aucky sekali lagi bingung2... "knapa ya kok gak mau hamil2?"
wah bingung juga kalo dokternya bingung...
Memang sih dari logikanya dia, semua sudah ok... rahim tebal, telur matang, sperma bagus .. kali ini yang dimasukkan ada 7 juta.

Yah memang belum waktunya yah??

Next procedure... he suggest me to do laparoscopy..
tapi masih 3-4 bulan lagi saja katanya..

Aku tanya, biayanya berapa? (beberapa hari terakhir aku sudah coba2 browsing cari tau biayanya tapi tidak mendapatkan info apa apa..)
Dia bilang tergantung tindakan medisnya, kamarnya, dan alat yang digunakan.. kira2 8-13 juta
waduh.. mahal juga ya?

Sementara, aku dikasih jadwal berhubungan aja, trus disarankan untuk hidup sehat, olah raga.

Aku pikir2... apakah karena aku kecapekan?
Menjelang Insem hingga hari ini aku masih cukup tertekan dengan tugas2 kantor. Ada presentasi ke board of director di jakarta yang harus disiapkan, dan direkturku disini ambil cuti (katanya tidak bisa ditunda..) jadi tugas menyelesaikan bahan presentasi tersebut ada di aku.
Ini membuat aku sangat-sangat-sangat kepikiran dan selama 2 minggu ini aku nyaris tidak beristirahat selama istirahat lunch, pulang terlambat, bahkan lembur...
Mungkin saja aku kecapekan...

Kedua , aku ingat, beberapa hari setelah insem, aku turun tangga buru2 karena antar jemput sudah tunggu kelamaan. Aku pilih lewat tangga karena liftnya lamaa...Ketika sampai di bawah aku baru sadar kalau aku ini baru aja insem... (4 lantai)

Tapi aku pikir itu ndak ngefek kalau memang Tuhan mau kasih aku hamil.
Ada temanku yang lagi sibuk2 siapkan KKR di GOR, dia bagian keamanan... sibuk naik turun tangga.. tanpa sadar bahwa dirinya sedang hamil. setelah KKR itu dia baru menyadari jika ternyata dia sedang hamil... ada juga yang masih maen basket gara2 ndak tau kalau dia lagi hamil.

So... turun tangga harusnya bukan alasan.. toh aku turunnya ndak menumpu di tumit, jd badanku ndak terhentak2 kebawah.

Gagalnya insem ke 3 ini malah kesannya mamaku yang kecewa banget...
Yah dia memang dah pengen banget punya cucu pertama. Alasannya dia pengen punya cucu selama dia masih kuat.. (umurnya 55 tahun ini.. )
yah masuk akal lah.. dia pengen masih kuat nggendong cucunya..

So what next ???
dijalani aja deh... toh masih dalam kondisi berduaan ini masih banyak yang bisa disyukuri..
Masih seperti pacaran terus...
Masih bisa berkarya di dunia pekerjaan...
Belum perlu pusing pikirin mendidik anak...
Belum perlu pusing pikirin biaya pendidikan anak...

I think, I will continue to surrender to God, and believe that He will give the best plan for me

Selasa, 03 Maret 2009

just 2 hours ago

2 jam lalu... aku mens...

i feel so sad n dissapointed

mens lagi ?

sudah 10 hari berlalu sejak inseminasi
sudah 22 hari berlalu sejak mens-ku terdahulu..

beberapa hari lalu perutku agak2 kram seperti menjelang mens...
hari ini juga...

masa mens lagi?

Senin, 23 Februari 2009

Sabtu, 21 Feb : Insem day

Treatment :
20 hari minum parlodel
5 x Gonal F
1 x pecah telur, aku lupa nama obatnya apa, yang jelas ndak sama dengan insem yang lalu

telur matang : 1, ndak matang : 3

Sabtu itu di Ruang antriannya dr. Aucky ruamenya minta ampun...
sampe harus ngantri sambil berdiri

Hasil korek2 info di susternya... hari itu yang usg ada 25 orang, ada 6 orang proses bayi tabung, dan 3 orang insem...
pantesan aja rame banget

Jam 8.15 aku sampai di Siloam untuk setor sperma...
Jam 10.30 the insemination process...
Jam 11.30 on the way home ...

seharian itu bermalas2an dirumah, meminimalkan jalan2 atau naik turun tangga..

Sekarang tinggal menunggu hasilnya... kira2 akhir minggu I Maret..

Untuk Insem yang kali ini aku lebih optimis dibanding insem ke2, itu karena dr. Aucky mengatakan kalau selaput rahimnya bagus, dan telurnya matang.. ya intinya kondisinya bagus lah...

Tapi dia juga mention, kalau ternyata belum hamil juga, aku disuruh laparoskopi..
wah apa lagi tuh ya.. pernah denger, tapi aku belum pernah browsing serius ttg itu.

tidak sabar menunggu hasilnya..

btw, menjawab beberapa email yang menanyakan apakah insem sakit?
jawabannya : ndak sama sekali .... dan cepat... prosesnya tidak sampai 1 menit

Sabtu, 21 Februari 2009

Berdoa minta anak??

Buat teman2 yang mengalami harus melewati perjuangan untuk mendapatkan seorang anak, pasti tidak asing dengan nasehat ini... "Ayo berdoa, sudah berdoa belum?" atau ada yang bertanya "Sudah didoakan belum?"
Ada juga yang titip2 doa dengan orang lain... "Tolong doakan ya.."

Bagi aku sendiri, aku sempat bingung aku harus bersikap bagaimana.

Aku pikir setiap orang beragama pasti percaya bahwa Tuhan mengetahui yang terbaik dan akan memberikan yang terbaik bagi umatNya.. For me, as a Christian, aku percaya Bapa punya rancangan yang terbaik bagi anak2Nya..

Jadi, jika aku ingin berdoa untuk meminta anak, aku jadi bingung sendiri.
Disatu sisi, aku ingin usaha2ku selama ini ada hasilnya, disisi lain, aku percaya Dia tahu yang terbaik bagiku. Walaupun kriteria terbaik itu semuanya masih misteri.
Apakah selamanya aku tidak akan memiliki anak? Atau suatu saat dia akan percayakan anak2 kepadaku? Atau anak2 yang akan aku rawat nanti memang bukan anak kandungku?
wah semua masih misteri....

Pemahaman ini membuat aku cenderung tidak berani terang2an berdoa untuk meminta anak. Sungkan gitu sama Bapa. Yang terbaik kan rancangan2 Dia, bukan rancangan2ku, masa aku memaksakan rancangan2ku?? Tapi jujur, kadang2 bingung juga, apakah ini menunjukkan bahwa somehow aku belum terlalu menginginkannya (anak)? atau ini bentuk iman?

Tapi yang jelas itu bukan berarti kami berusaha apapun.
Bulan ini tepat 2 tahun sejak aku dan suami berencana untuk tidak menunda memiliki anak. dan juga 1 tahun 5 bulan sejak kunjungan pertama ke ahli fertilitas.
selama hampir 1,5 tahun ini sudah cukup banyak yang usaha yang kami lalui..
Mulai cek hormon, sperma, minum penyubur, HSG, hingga insem 3x.
(walaupun usaha ini juga tidak konstan terus menerus, kadang2 kami ambil cuti 2-3 bulan untuk istirahat)

Usaha2 yang terlihat gagal ini membuat kami lebih bisa memahami arti 'berserah'.
Berserah itu beda dengan pasrah.
Pasrah berarti tidak mengusahakan apapun. Berserah, itu berusaha, tetapi kami menyadari bahwa hasil tidak ditangan kami ataupun dokter, semua ditangan Tuhan.

Semua yang kami lalui itu kami percayai sebagai proses yang Tuhan berikan untuk kami. Proses untuk lebih mengenal Tuhan, proses untuk mendewasakan karakter kami, dan proses ini suatu saat akan dipakai untuk memberkati orang lain. Walaupun mungkin proses ini harus dilalui dengan air mata.

God Bless you all...

Selasa, 17 Februari 2009

Insem ke 3

Ndak pernah aku membayangkan kalau untuk punya anak harus sebesar ini usahanya..

hari ini hari ke 4 suntikan Gonal F ku.. besok pagi aku akan USG, semoga hasilnya baik.. (oya, sejak hari I, aku menyuntik sendiri)

Hasil pemeriksaan darahku yang terakhir, prolaktin berhasil diturunkan, dari 39 ke 8 (normal : 1-25) Itu semua setelah minum parlodel selama 20 hari an..
Saat konsultasi terakhir, aku disuruh minum parlodel 1/2 butir / 2 hari. Kata dr. Hamdani, ini untuk menjaga agar prolaktinku ndak naik lagi. Sebelumnya Dr. Aucky juga sudah merencanakan treatment seperti ini.

Sebetulnya aku ragu2 banget untuk ambil langkah insem bulan ini, ini karena bulan ini kerjaanku dikantor lagi banyak-banyaknya. Bulan Maret harus lapor pajak, jadi bulan ini ada eksternal audit.. dan menjelang external audit, ternyata ada perubahan besar2an di Laporan Keuangan gara2 Kantor Pusat di Jakarta minta masukkin departemen yang di Jkt di pembukuan di Sby..

Yang bikin aku pusing, sebetulnya backgroundku bukan akunting, dan ini menurutku ini urusan akunting yang ndak gampang, levelnya lumayan advance bagiku..
Trus, bulan depan ada meeting besar untuk seluruh perusahaan di group ini.. kalau ndak salah ada 30 anak perusahaan.. harus bantu siapkan bahan presentasinya direkturku.. ampun deh.. sampe kroso2en gak kompeten untuk jabatanku sekarang

Dengan kesibukan itu, belum rutinitas lainnya, wajar dong aku menjadi ragu2 untuk ambil keputusan insem... aku kuatir kalau badanku capek, aku ndak bakal siap untuk mengandung. Tapi kalau ditunda, sampai kapan?? Setelah tugas yang ini selesai, tugas lainnya sudah di waiting list.. lah kapan istirahatnya? masa berhenti kerja lagi ya??

Yang cukup membangkitkan semangat lagi, sewaktu aku curhat ke mamaku, dia bilang walaupun capek, masih bisa saja hamil.. Ya udah aku maju aja terus, lagian sudah kepalang tanggung minum parlodel 1 bulan.. dan waktu lihat hasil prolaktinnya turun, aku dan suami menjadi lebih optimis..

Tapi walaupun begitu, aku juga betul2 menjaga hatiku agar tidak terlalu berharap (takut kecewa), walaupun disisi lain aku juga merasa aku harus optimis. Karena kalau ndak optimis, ngapain juga diteruskan, ya nggak?

Yah hoping for the best ajah.. Dan berserah pada keputusan Tuhan, bagaimanapun pemberi kehidupan adalah Dia.. kita berusaha semampu kita, tapi yang memberikan kehidupan tetap Dia.