Tgl 5 agustus lalu tepat usia pernikahanku 4 tahun.
Dan tebak kado apa yang Tuhan berikan?
Yup.. betul.. I'm Pregnant..
Bbrp teman langsung tanya, kamu kedokter mana? kamu minum apa? kamu ikut program apa?
Jawabannya.. aku ndak kemana-mana, aku tidak ke dokter, aku tidak ke sinshe, aku tidak dengan sengaja makan atau minum makanan dan minuman tertentu. Kehamilan ini benar2 natural.
God is so amazing.
Beberapa bulan terakhir kami berdua benar2 pasrah dan menyerahkan ke Tuhan ttg pergumulan kami ttg anak dan kami mempercayakan bahwa Dia tahu waktu yang terbaik, Dia akan memberikan yang terbaik. Kami percaya bahwa kapan si anak ini lahir akan sangat berpengaruh dg dimana dia bersekolah, berteman dg siapa, bahkan kapan dimana bertemu dg pasangan hidupnya. Kami menyerahkan semuanya kedalam tangan Tuhan, dan ternyata tidak lama Tuhan memberikan anugerah ini.
Semoga si baby bisa terus berkembang dan lahir pada saatnya dan kami berdua bisa menjadi orang tua yang bertanggung jawab dan penuh hikmat dalam mendidiknya.
So fren.. mungkin ini postinganku yang terakhir ttg my journey to conceiving.
Kalau aku menemukan artikel bagus untuk teman2 yang sedang melakukan journey, aku akan posting disini.. Mungkin juga untuk my second journey aku akan posting lagi... ^_^
Journeyku berikutnya adalah tentang kehamilan dan motherhood, dan sepertinya tidak cocok untuk disharekan disini... tidak cocok dg alamat web ini, tidak cocok dg kontent awal aku membuat blog ini. Sedih sih...
Menulis blog ini, dan melihat jumlah visitor tiap harinya membuat aku tidak merasa sendirian. Membaca komen-komen membuat aku merasa punya teman2 baru.
Semoga teman2 yang berkunjung ke blog ini, dan membaca postinganku yang lalu2 dapat menemukan informasi2 dan harapan. See yaa..
God bless you all..
Jurnal perjalanan memiliki anak, dari pemeriksaan medis hingga perasaan-perasaan selama perjalanan
Kamis, 12 Agustus 2010
Hai Again...
Rasanya sudah lama banget ndak update berita apa apa disini...
ada bbrp komen yang masuk, aku balas disini aja ya...
@ Andre : Dr. Aucky iya prakteknya di RS Siloam Surabaya..
terakhir aku insem biayanya seingatku 1.2 juta. tapi itu sudah 1,5 th lalu.. semoga belum naik..
@ Mariani : tetap semangat ya... tetap beriman kalau Tuhan akan memberikan indah pada waktunya... ^__^ tapi mungkin memang mgkn better pergi ke androlog deh kalau hasil test suami seperti itu..
@ pucca : boleh di link... apakah aku juga boleh link blogmu?
@ dilla : aku insem 3x tidak berhasil.. direkomen dokter untuk insem karena hasil test sperma suami dan karena lendir kesuburanku tebal sekali... tapi masalah apa sampai gagal, dokter juga tidak bisa berikan jawaban yang pasti..
Buat teman2... jangan menyerah... tapi juga jangan terlalu ngoyo..
jangan berusaha hingga berlebihan seakan2 dunia kiamat jika kita tidak punya anak. Ntar malah stress... hormon2 kita ini sensitif dg apa yang kita pikir dan kita rasa.
Dunia masih masih bisa dinikmati tanpa anak, asalkan kita menjalaninya dg penuh rasa syukur.. Pernikahan juga masih bisa dinikmati berduaan aja asalkan kita terus mengingat komitmen yang kita buat pada saat kita mengucapkan janji nikah.
Kalau memang Tuhan menghendaki kita memiliki anak, Dia akan beri pada waktuNya.
Semangat....
ada bbrp komen yang masuk, aku balas disini aja ya...
@ Andre : Dr. Aucky iya prakteknya di RS Siloam Surabaya..
terakhir aku insem biayanya seingatku 1.2 juta. tapi itu sudah 1,5 th lalu.. semoga belum naik..
@ Mariani : tetap semangat ya... tetap beriman kalau Tuhan akan memberikan indah pada waktunya... ^__^ tapi mungkin memang mgkn better pergi ke androlog deh kalau hasil test suami seperti itu..
@ pucca : boleh di link... apakah aku juga boleh link blogmu?
@ dilla : aku insem 3x tidak berhasil.. direkomen dokter untuk insem karena hasil test sperma suami dan karena lendir kesuburanku tebal sekali... tapi masalah apa sampai gagal, dokter juga tidak bisa berikan jawaban yang pasti..
Buat teman2... jangan menyerah... tapi juga jangan terlalu ngoyo..
jangan berusaha hingga berlebihan seakan2 dunia kiamat jika kita tidak punya anak. Ntar malah stress... hormon2 kita ini sensitif dg apa yang kita pikir dan kita rasa.
Dunia masih masih bisa dinikmati tanpa anak, asalkan kita menjalaninya dg penuh rasa syukur.. Pernikahan juga masih bisa dinikmati berduaan aja asalkan kita terus mengingat komitmen yang kita buat pada saat kita mengucapkan janji nikah.
Kalau memang Tuhan menghendaki kita memiliki anak, Dia akan beri pada waktuNya.
Semangat....
Langganan:
Postingan (Atom)